Meditasi ternyata juga dapat membantu meringankan kegelisahan dan
depresi yang dialami pasien-pasien tertentu. Bahkan dalam beberapa
kasus, kegiatan itu sama efektifnya dengan mengonsumsi obat-obatan
anti-depresan. Demikian terungkap dari sebuah penelitian belum lama ini.
Namun menurut sebuah ulasan literatur ilmiah tentang mindfulness meditation yang dipublikasikan oleh Journal of the American Medical Association
(JAMA) menemukan bahwa meditasi memiliki efek yang terbatas. Misalnya,
hanya sedikit atau tidak ada bukti yang dapat ditemukan tentang pengaruh
meditasi terhadap mood positif, tingkat perhatian, penggunaan zat
kimia, kebiasaan makan, pola tidur dan berat badan.
Mindfull
meditation merupakan suatu bentuk kesadaran pribadi dalam ajaran agama
Buddha, yang didesain untuk memfokuskan perhatian – bukan pertimbangan –
terhadap momen saat ini, ungkap studi dalam JAMA itu.
“Bukti
menyebutkan bahwa program mindfulness meditation dapat membentu
meringankan kegelisahan, depresi dan nyeri pada sejumlah pasien klinis,”
tutur studi itu. “Oleh karena itu, para ahli klinis sebaiknya siap
mengkomunikasikan dengan pasien-pasien mereka tentang peran sebuah
program meditasi dalam mengatasi stres psikologis.”
Ulasan
sistematis dan meta-analisis itu dilakukan oleh para ahli dari Johns
Hopkins University, dan mencakup 47 percobaan klinis secara random,
dengan 3.515 pastisipan. Dari ribuan studi yang ditemukan para ahli
tentang topik tersebut, hanya tiga persen yang secara ilmiah cukup kuat
memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke ulasan JAMA.
Dari berbagai
studi yang diulas, ditemukan beberapa manfaat kecil hingga sedang,
tetapi tidak cukup bukti untuk mencapai kesehatan yang lebih baik.
“Berlawanan
dengan kepercayaan umum, studi-studi itu secara umum gagal menunjukkan
manfaat besar dari meditasi terkait dengan pengurangan penderitaan atau
perbaikan terhadap kesehatan secara keseluruhan,” ungkap komentar yang
mengiringi, dari Allan Goroll, doktor dari Harvard University. “Dengan
pengecualian penting bahwa mindfulness meditation memberikan keringanan
kecil, tetapi mungkin bermakna, untuk penderitaan psikologis.”
Para pasien yang mendapatkan manfaat tersebut umumnya bukanlah yang mengalami kegelisahan atau depresi dahsyat.
Mindfulness
meditation biasanya dilakukan selama sekitar 30 menit per hari, dan
menekankan kepada penerimaan perasaan dan pikiran, tanpa mengadili. Ia
juga membutuhkan relaksasi fisik dan pikiran.
“Banyak orang
menganggap bahwa meditasi berarti duduk dan tidak melakukan apa-apa,”
tutur Madhav Goyal, ketua studi JAMA, asisten profesor di Johns Hopkins
University School of Medicine. “Tetapi itu tidak benar. Meditasi
merupakan latihan pikiran yang aktif untuk meningkatkan kesadaran, dan
ada berbagai cara berbeda dalam bermeditasi demi mencapai hal itu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar